Kamis, 11 Oktober 2012

Analisis Film IOM


Betulkah Dengan Adanya Penutupan Kedubes-Kedubes Yg Berkaitan Dengan Film Penghinaan Nabi Muhammad Berarti Indonesia Tidak Mampu Menjaga Pertahanan Dan Keamanannya.
Ø Tentu saja tidak dibenarkan, karena aksi penutupan ini berkenaan dengan permintaan umat muslim bukan hanya di Indonesia tapi di dunia. Saya pribadi sebagai umat muslim merasa marah,dan kesal atas sikap sutradara film tersebut ditambah lagi dengan pernyataan Presiden Obama yang menolak penghapusan film tersebut dengan alasan “kebebasan Berkreasi” , seharus nya berkaitan dengan film IOM , HAM juga ikut turun tangan karena tindakan ini secara tidak langsung telah menindas Umat muslim. Entah lah.... segala sesuatu memang ada sisi baik & buruk .

Berikut sumber-sumber tentang Film IOM:
*MISI Minta Situs "Innocence of Muslims" Dihapus
21 Sept 2012 20:45:39| Peristiwa | Penulis : Abdul Hakim
Surabaya - Sejumlah organisasi masyarakat Islam yang tergabung dalam Masyarakat Indonesia Untuk Syariah Islam (MISI) meminta pihak-pihak terkait menghapus situs film "Innocence of Muslims" yang dinilai telah melecehkan Nabi Muhammad SAW.

"Film Inocence of Muslim harus dicabut dari peredaran dan menghukum Sam Bacile sutradara film tersebut sekaligus meminta maaf kepada Seluruh umat Islam seluruh dunia atas penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW," kata Juru bicara MISI Ahmad Zulkarnaen saat menggelar aksi di sejumlah jalan protokol Surabaya, Jumat.

Gabungan ormas Islam se-Surabaya di antaranya Hizbutahrir Indonesia (HTI), dan Pengajian Umum Surabaya, melakukan longmarch dari masjid Al-Falah Jalan Raya Darmo Surabaya menuju bekas kantor konjen AS Surabaya di Jalan Dr. Soetomo.

Menurut dia, Film Innocence of Muslim" yang sudah di "upload" lewat you tube diminta untuk dihapus agar tidak semakin menyebar dan meresahkan umat Islam di dunia.

"Kami minta situs itu segara dihapus agar tidak meresahkan umat Islam di seluruh dunia," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga mendesak Pemerintah RI untuk memutuskan hubungan dengan Amerika yang dianggap sengaja telah membiarkan film tersebut beredar dan dipertontonkan ke pelosok dunia.

Selain menyampaikan tuntutan dan penolakan atas film itu, para aktivis MISI ini juga menyerukan seluruh kaum muslim Indonesia untuk bergerak melawan pelecehan Nabi Muhammad SAW. (*)


*Ratusan orang kutuk pelecehan Nabi Muhammad
Banda Aceh (ANTARA News) - Ratusan pejabat pemerintah, tokoh agama dan warga muslim Kota Banda Aceh menyatakan sikap mengutuk pelaku pelecehan terhadap Nabi Muhammad. 
Pernyataan mengutuk pelaku pelecehan terhadap Nabi Muhammad itu berlangsung sebelum digelarnya seminar internasional bertajuk "Banda Aceh Model Kota Madani" di aula Pemkot Banda Aceh, Kamis.

Komite Penguatan Aqidah dan Peningkatan Amalam Islam (KPA-PAI) memprakarsai aksi dan mendapat dukungan dari para peserta seminar di kota berpenduduk sekitar 300 ribu jiwa tersebut. 

Jurubicara KPA-PAI Tgk Ghazali Abbas Adan menyampaikan pernyataan sikap dan diikuti Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan para pejabat pejabat Pemkot Banda Aceh, sambil berdiri dan memegangi sehelai kain bertuliskan "I Love Muhammad".

Ghazali Abbas menyebutkan, dari tahun ketahun teramat sering terjadi pelecehan dan penghinaan kepada Nabi Muhammad SAW dan Islam yang dilakukan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.

Contoh kasus terbaru melalui pembuatan film "Innocence of Muslims" dan publikasi karikatur yang melecehkan Nabi Muhammad SAW di media Charli Hebro, Perancis. 

Pernyataan sikap KPA-PAI itu antara lain menyebutkan bahwa pelaku pelecehan sama saja dengan penghinaan terhadap Islam dan telah menghina seluruh umat muslim dipenjuru dunia. 

"Masyarakat Aceh memadang penghinaan lewat film anti-islam dan publikasi kartun Nabi sebagai sebuah pelanggaran serius terhadap keberagaman dalam beragama," kata Ghazali Abbas Adan. 

Tindakan tersebut, mencerminkan tidak adanya penghormatan mereka terhadapIslam dan perbuatan tersebut jelas melanggar Hak Asasi manusia.

Kepada seluruh umat Islam dunia, pihaknya meminta tidak terpancing melakukan tindakan anarkis. Musuh sebenarnya adalah mereka yang benci kepada Islam dan harus dilawan dengan penguasaan sains dan teknologi.

"Umat harus memperkuat media massa yang memihak kepada Islam dan kaum muslimin," kata Ghazali Abbas Adan.

Selain itu, kaum muslim dunia juga diimbau konsisten menjalankan ajaran Islam dan terus menambah keyakinannya terhadap kebenaran ajaran Islam dan memenuhi masjid-masjid dengan shalat berjamaah.
Negara-negara muslim juga diminta bersatu melawan para pembenci agama Islam. Rakyat Aceh akan mendukung setiap pemimpin dunia Islam yang berani tampil melawan para pembenci Islam dan pelaku pelecehan terhadap Nabi Muhammad.(sumber: http://www.analisadaily.com)

*Obama Bela Pembuat Film IOM, Aksi Protes Akan 'Kepung' Kedubes AS


Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bersama elemen-elemen masyarakat seperti Gerakan Peduli Remaja (GPR), Komunitas Punk Muslim, Forum Pemuda Islam Jakarta, Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI) dan beberapa ormas Islam di Jakarta akan menggelar AKSI PROTES ANTI PENISTAAN di depan Kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat pada hari Ahad 30 September 2012, Pukul 13.00 WIB.

Aksi ini merupakan bagian dari reaksi keras terhadap Presiden AS Barrack Obama yang justru membela pembuatan film Innocent Of Muslim (IOM) atas nama kebebasan berekspresi. 

PKS akan kerahkan 120.000 kader dan simpatisan. "Ya memang benar kita akan kerahkan 120.000 kader dan simpatisan kita, Insya Allah," ujar Tubagus Arif, Sekretaris Umum (Sekum) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Jakarta.

Tubagus Arif menyatakan tujuan utama aksi kali ini untuk memprotes secara serius dan memberikan tekanan politik kepada kedubes AS untuk serius menindak pembuat film IOM.

“Rasul kita (umat Islam) dihina, kita berharap Amerika Serikat bisa menghukum pembuat film tersebut,” jelas Tubagus.(sumber: http://www.pkspiyungan.org)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar